PEMERIKSAAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KOTARAJA KOTA JAYAPURA PAPUA

Evi Afriani Mongan, Herlando Sinaga

Abstract


Infeksi Menular Seksual (IMS) disebut juga Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan infeksi yang sebagian besar menular melalui hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Wanita hamil lebih rentan menderita Infeksi Menular Seksual (IMS) akibat perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik perubahan dalam respon imun, hormonal maupun anatomis, yang dapat mengubah manifestasi klinis IMS serta menimbulkan masalah tersendiri dalam diagnosis dan pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hasil pemeriksaan Penyakit Infeksi Menular Seksual pada ibu hamil di Puskesmas Kotaraja yaitu pada Sifilis dan HIV. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pemeriksaan laboratorium. Waktu penelitian berlangsung dari tanggal 1 Mei-1 Juni 2018 dengan lokasi penelitian di laboratorium Puskesmas Kotaraja. Sampel penelitian ini adalah serum ibu hamil yang berjumlah 40 sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Imunokromatografi atau Rapid Diagnostic Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 40 sampel serum ibu hamil diperoleh hasil reaktif Sifilis sebanyak 3 sampel (8%) dan non reaktif sebanyak 37 sampel (92%) sedangkan untuk HIV diperoleh hasil reaktif sebanyak 2 sampel (5%) dan non reaktif sebanyak 38 sampel (95%). Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa meskipun angka prevalensi Sifilis dan HIV di Puskesmas Kotaraja masih rendah, namun tetap jadi perhatian khusus untuk mencegah terinfeksi Sifilis dan HIV pada ibu hamil dan juga penularan yang dapat ditularkan dari ibu kepada janin yang dikandungnya.
Kata kunci: Infeksi menular seksual, Sifilis, HIV, Ibu hamil



DOI: http://dx.doi.org/10.33846/ghs.v4i2.319

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 GLOBAL HEALTH SCIENCE (GHS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.